- BIDADARI SANG PENGELANA
Bidadari terlalu angkuh kembangkan sayap
mata seperti ujung pedang berkilau tajam
telunjuk membabi buta mengarah ke angin
suara menggelegar seperti harimau lapar
tak ada lagi kelembutan yang terkirim
tak ada kerisik suara sayap terlipat
tak ada lagi keindahan warna pelangi
tak ada lagi bait sajak cinta di sana
Jika langit selalu bersekutu badai
tak akan ada sejuk sapa angin
peganglah erat langkah kaki pengelana
agar menjadi burung garuda
melindungi bidadari kecilmu di cakrawala.
EHI..05062012
RINDU
2 Juni 2012 ·
tarian matahari di iringi angin berdesah
saat bersimpuh di beranda mengusir gerah
airmata memilin titik air di pipi basah gelisah
mengingat mimpi dalam lelah
matahari merangkak menuju petang
kaki tetap berselonjor mengagumi pematang
walau diatas meja berserak kertas dan barang
jiwa tergugu di antara kenang
di antara tapak kaki para penyajak hanya menatap sisa jejak
mulut bisu tak bisa berteriak
saat rindu penuhi dada dengan sesak
TERSIHIRKAH ?
29 Mei 2012
Ternyata sulit memahami
kenapa matahari yang begitu terang
tiba tiba gelap dan anginpun mengguncang
saat kau ucapkan makna sebuah hubungan
Gunaman katamu seperti penyihir
saat membakar segumpal kemenyan
menggiringmu untuk mengayun takluk
pada debu debu yang berterbangan
Dan engkau merasa tersihir
bara yang terselubung misteri
tak bisa mengurai makna yang tersampir
gelap matamu tak bisa berfikir
Lalu untuk apa kau sirami tanah kering
dengan air saat musim berganti
mengurai dahaga raga yang lemah
dengan mengeja kesaktian gelombang asmara
Apakah Cinta yang terucap
hanya seperti lendit penuh busa
saat pejalan singgah untuk membuka mulut
dan meninngalkan jejak disini.....
GERHANA
di antara Shollat dan gerhana
bergoyang tubuh saat sujud
di atas sajadah yang terhampar
gempa , Ya Allah
Juga mengiringi kabar
yang kau kirim malam ini
menghempas hati dalam duka
Kuatkanlah, Ya Allah
BEBASKANLAH
jika hanya sebatas tualang semu
bebaskanlah hati seperti ikan ikan
yang menari berkejaran riang
diantara bebatuan dan jernihnya air
sepertinya hanya sebatas mimpi
saat asmara telah kutitipkan
di pusaran jantung Sang Pengelana
yang hanya menabur gundah
saat matahari mulai terbit di upuk timur
HILANG ASMARA
Bila tak ada lagi sayap kasih di bahu
saat angin menyapa bayang
yang tulus mengeja kata sayang
tersiksa jika cinta sudah tak sempurna
Asmara hanya catatan menyakitkan
seperti jarum menusuk jantung
terluka saat hadirkan mimpi
dan pelangi tak bisa bersinar sempurna
berlalu saat tak bisa berlabuh di dermaga
Euis Herni Ismail
14 05 2012
TAMU HATI
Tak henti gelisah di ulu hati
saat mimpi selalu hadir mengikuti
setelah keluh selalu mencumbu hari
bersekutu dengan air mata
Jika bisa menakar kadar cinta
untuk menimbang ruang harap
saat datang sebaris bait puisi kangen
telanjang menunggang lembaran kertas
Seandainya bisa memilih
mengembalikan langkah ke masa lalu
setiap hadir raga tak mengelak
sebelum kelu melumat hari
Cinta kan bangkitkan gairah bukan ilusi
datang menunggang harap senyuman
jika raga berbagi indah sukacita
melangkah damai untuk melukis cakrawal
mampu berdansa melipat duka
Ah...seandainya gairah cinta
saat muda datang bertamu bukan hanya bayang di mata
sebelum tubuh kaku di akhir waktu
MENJADI PELANGI
Jika angkuh kembangkan sayap
terlihat pongah melebihi runcingnya pisau
telunjuk yang terus menari di ujung tangan
di sini kan menepis dengan bisik larik puisi
turunkan anak kabut yang menghalangi bumi
menjadi pelangi dengan garis yang indah
UNTUKMU SANG
Sebuah hadiah manis
setelah muka selalu meringis
hampir tak henti menangis
dan keringat berbau amis
Mengubur noktah rindu ini
saat mengusap embun pagi
lembut terasa dingin di jari
tak lagi tersapa badai di hati
Jari senantiasa menari
ketika di tuntun sosok bidadari
menuangkan semua imajinasi
dalam larik bait puisi
14 Mei 2012
Euis Herni
Terserah
jika badai melintas marah
dan mata selalu basah
tak akan bersikap pasrah
walau hati terbelah
tetap kan kuasah
tarian jemari dalam gelisah
menjadi bait puisi nan indah
Lalu raga dan cinta , harus bersandar di manakah ?
DIA PENGEMBARA
Jika bintang gemerlap di langit malam
tiba tiba terhalang awan berseteru badai
mata hanya bisa melihat kegelapan
tak bisa menjumput sinar rembulan
Seperti burung burung kembali kesarang
setelah seharian berburu cinta
di antara hijaunya dedaunan
yang tersiram sinar matahari
Retak hati menerawang kembaraan
jika berada di antara tebing ladang jiwa
yang enggan untuk memilih langkah
dan ranting hati hangus di ssa usia
terbata langkah membidik angan dan impian
-
SEANDAINYA
Seandainya bisa memilih kan kuputar waktu
untuk mengembalikan langkah ke masa lalu
raga tak akan merasa terbebani
untuk menuju altar sorga Illahi
Seandainya dahulu cinta datang
saat angin membawa ke lubuk hati
mata kan membelai dengan gairah memancar di setiap detak nafas
tanganpun kan lincah menari bersama untuk merangkai bait puis
Seandainya.....
MELEPAS JERAT ILUSI
29 April 2012
Aku tlah mencoba
untuk melepas rindu
kepada sang pengembara
tetapi semakin berusaha semakin terjerat
dalam mimpi yang tak berujung
-
aku , seperti daun kering yang tercampak ke bumi
hari hari semakin terbuai dalam ilusi
mata selalu tak dapat terpejam
ketika gelap menyelimuti hati
dan selalu, dalam kesendirian
-
harapan untuk memeluk di hari hari
tak dapat di wujudkan
ketika engkau berulangkali
mengirim gundah . menyelinap di hati
keluh menjebak dalam kehendak
saat janji , berulangkali tak di tepati
MENAKLUKAN DESAH
Samar
sorot gelisah wajahmu
saat petik dawai dari tangan mengalun lembut
senandungkan kidung asmarandana
lorong panjang
tak jua sudah kau tempuh
dua pertiga tapak kaki menjelma gamang
menggeliat takluk pada karang
lorong liku berdebu
tinggalkan jejak gelisah
mengirim serpihan ledakan pahit
di ladang mimpi jelma sembilu
diam...
taklukan desah ...
WANITA DALAM BIRAHI LELAKI
19 April 2012
Wanita Malam
molek bersolek
terbangun di atas peraduan
bekerja sebagai penjaja birahi
jika lelah
harus tetap tersenyum
menangis disaat semua terbuai mimpi
ah , rasanya seperti jual beli
jika asmara bercampur airmata
bantal dan guling menjadi saksi
saat air menngalir di pipi
mulut terbungkam
-
tapi ,lelah lelah lelah karena sembilu takut anaknya tak bisa makan
rela tubuh meleleh
- saat menjadi penjaja birahi
- kau lelaki
TANYA PADA REMBULAN
18 April 2012·
Sayang , masih adakah yang tersisa
dari kenangan di tepi danau
saat sepasang manusia
melepas rasa rindu
hanya jemari hangat yang bicara
Seperti sepasang angsa
berenang berkejaran diatas air
menggetarkan cinta seperti para dewa
hingga tak bisa berkata
atau berkaca,di bening air danau
Sayang
aku tanya pada rembulan
yang bersinat terang malam ini
pada angin lembut yang menyapa
adakah namaku di hatimu ?
atau terbang bersama hembusan nafasmu
SENDIRI
Bagai nyala lilin yang menari di sudut kamar
menyibak kelam malam setelah datang gerimis
saat lampu rumah padam di luar keinginan
jalanan senyap tanpa hiasan jejak bayang
layar monitor pun diseteru baris-baris sajak
Siapa yang bertamu kecuali gelisah
enawarkan aneka sisa harap
yang terjalin dari puncak kegalauan
Usah hadir jika hanya sendu
telah jemu airmata menggenang
pipi keriput terasa membeku
berpupur kesedihan diujung waktu ,
yang tak pernah henti tergugu
SAYANG
engkau , titik cahaya
dalam kegelapan malam
menuntun langkah membuai harap
Rasa cintamu semakin kecil
dan jauh dari pandangan mata
kulihat matamu dipenuhi ketakutan
badai kan menerjang perjalanan
lalu . untuk apa aku menunggumu ?
jika
tak lagi temani saat memetik melati
tak butuh pijar asmara bunga mawar
tak bersiap memetik kemboja
tak tabur bunga di gundukan tanah merah
diatas pusara....
abd 16 04 2012
WARNA UNGU
Euis Herni Ismail 19 April 2012
Hadiah senja
baju berwarna ungu
tak kau kirim warna cinta
tergelincir dalam desah rinduku
Kenangan itu ....
kita lukis cahaya pelangi
bangun impian disana
sambil melantunkan kidung asmara
penuh gairah di pelaminan malam
Desah menyeru dalam bisu
impian tergambar di mata
membumbung hasrat digenggaman tangan
saat itu memadu gairah asmara
Ketika angan membumbung tinngi
ketika mencari ruang hati yang tersisa, di ujung senja
semburan api menyala didepan mata
mengirim segumpal duka Warna ungu.......
TAK AKAN KULEPAS
16 April 2012
Kau matahariku
menyinari gerumbul melati
merekah di musim yang panas
bunga putih kecil mewangi
bau harummu penuhi dadaku
Sayang
engkau cahaya dalam senyum
menuntun langkah di kegelapan
tak lelah menemani dalam kabut
tanganku gemetar kala kau remas
kulihat matamu dipenuhi bayang wajahku
Sayang,
aku lihat binar nakal di matamu
merasakan pijar gairah ,nadi berdetak
aku kan mendekapmu, cinta
tak akan ku lepas
KENANGAN DI PANGANDARAN
Malam-malam menapaki pesisir pantai
sambil menganyam indahnya harap
tanganmu yang kokoh merangkul hangat
alirkan keteduhan lewat pinggang
Bintang gemintang yang berkedip di langit
seakan tahu perasaan yang bergelora
nyatanya mereka sembunyi di balik awan,
mungkin malu mendengar percakapan kita
Malam-malam berjalan di pantai pangandaran
kadang berbagi sisa rindu lewat biaskenangan
sambil merangkai indahnya kuntum harap
meski kini telah berlalu dari lembar kehidupan
PULAU DEWATA
Mengurai rindu pesonamu
saat injakkan kaki di dermaga
terpana menghirup aroma keindahan
rembulan bersinar merenda malam
tak ada wajah awan di langit
berselonjor bersama penari tua
berceloteh tentang kerinduan dan cinta
antara dupa dan bunga kemboja
wangi terhantar angin dari pura
di Pulau Dewata
Mei 2011
BENCI
terkadang aku benci
dan ingin ku caci
hatiku sendiri
kenapa aku harus begini
aku musuh ku sendiri
sepertinya aku bukanlah aku
aku tak kenal siapa diriku
saat jiwaku terbang
aku tak puas
jika tak ku maki
seperti binatang buas panas .... panas
17 02 2012
TITIK AKHIR
hari ini tak lagi gerimis
mentari nampak tersenyum
tak enggan menyinari bumi
terasa angin binal menyapa jendela kamar
menerbangkan angka angka
yang di tandai di kalendar usang.
rencana apa lagi di hatimu
ketika pohon pohon uzur di makan usia
semakin garang mencabik lara
tak gentar teresengat panas
dan hujan badai porak porandakan
seperti gencarnya semburan magmamu.
5 jan 2010
AH
Di bening matanya yang basah , terlihat segumpal bayang lipatan masa lalu dalam jiwa yang karam dan mengambang ,perpishan membuat hari hari di lilit jemari rindu,cemas jika gerbong tak membawamu kembali ke dalam pelukan ,
ah .........
ternyata waktu sudah lama berlari dan harus menenun sepi sendiri di kelilingi tembok kusam yang lapuk di makan usia.........
BUNGKAM
Sayang.kita tak pernah bisa bicara
tentang matahari yang bersinar terang
noktah awan saat hujan
bicara berdua di kegelapan malam
memandang kerlip bintang dilangit
atau tentang badai yang menghantam bumi
Sayang bicaralah tentang gerumbul melati
tentang keluh kerinduan pada kerabat
berharap memandang indahnya langit pagi di beranda
terucap tapi tak tersapa diantara kita
kau berlari menghindar dari pijakanmu,
untuk meraup mimpi , walau tanpa harga diri
10102010
JALINAN RINDU
Petir menyambar sembabkan sisa siang
ranting dan dedaunan jatuh berserak
saat jemari angin merenggut tangkainya
di ambang hening yang diseteru galau
jalinan rindu terberai tanpa ikatan
Gelisah menari di pelupuk mata
tak mengubah galau dalam kedamaian
menikam jantung dengan kepedihan
dalam bisu memasung berjuta mimpi
selain airmata ,tersisa indahnya kenang
2 des 2011
JUARA
Hari –hari didera lelah dan panas
tak peduli gemuruh halilintar
semangat tetap menyala
Menjelang hadapi pertarungan
untuk wujudkan impian
tak ada keraguan
untuk tekad meraih juara
Hari ini mata berbunga harap
buktikan semangat membara
jawaban di rangkai tanya
menghantar jadi Juara
......................................................................................................................
SENDIRI
Bagai nyala lilin yang menari di sudut kamar
menyibak kelam malam setelah datang gerimis
saat lampu rumah padam di luar keinginan
jalanan senyap tanpa hiasan jejak bayang
layar monitor pun diseteru baris-baris sajak
Siapa yang bertamu kecuali gelisah
menawarkan aneka sisa-sisa harap
yang terjalin dari puncak kegalauan
usah hadir jika hanya sedu
telah jemu airmata menggenang
pipi yang keriput terasa membeku
berpupur kesedihan di ujung waktu
yang tak pernah henti tergugu
Bandung Agustus 2010
WANGI RINDU
Berselonjor di beranda rumah
menikmati indahnya gerumbul melati
berceloteh tentang resah membingkai dada
yang terhapus keceriaan bocah kecil
diantara keinginan memetik bunga
setelah melihat putik aneka warna
kupetik setangkup melati
menghantar wangi kerinduan
untukmu , permata hatiku
BUNDAKU
Diujung lorong kamar seorang perempuan perkasa terbaring lemah .galau dengan dkeinginan sembuh bersekutu gelisah di ujung penantian, kalbu biru berbekas dari jantung yang parah kapan saja denyut siap berhenti cinta senjamu memerima taqdir yang terekam dalam senyum dan bisikmu saat menyebut Asma Allah
di gerbang lain anak anak pelangimu tulus hati mengirim doa dalam ikhlas dan pasrah menerima apa yang telah terkemas dalam jalanNya........
Bunda, ku tulis sebuah puisi cinta untuk merekam tanda tanda kebesaranNya menghantarmu menjemput sisa senja ......
KENANGAN BUMI SILIWANGI
Gemercik air di sela suara angin mengusap dedaunan
menyulut api rinduku pada permukaan dinding kenangan
saat kau bisikkan indahnya cinta lewat sekuntum mawar
sebelum mengeja nama anak-anak yang bakal kulahirkan
di luar jeruji jendela isola burung-burung merdu berkicau
semoga aku bukan jelmaan Dayang Sumbi di pagi ini
terpagut hasrat , karena terlanjur mengunyah buah terlarang
12 Agustus 2010
Lihatlah
Aku bukan pejalan sepertimu
dan bukan kekasih bayangan
jangan bandingkan warna pelangi
karena hanya sekejap bisa di pandang
setelah malam semua kan hilang
gelap .gelap dan gelap
Coba buka kegelisahan mata
bagaimana cara memandangku
jika pejalan sering menggoyang badai
lupakan kenangan September kita
sebelum mengguncang keheningan beranda
6 April 2012
Awal Harapan
1 November 2011·
Di antara deru suara gemuruh menawarkan harap
engkau tapaki jalan panjang sambil mendekap galau
dikuti rindu yang menjelma menjadi serpih bayang
tahukah engkau bahwa mimpi tak selamanya galau
setelah mentari pagi menyapa embun dan dedaunan
yang dahulu tersekat kini menyatu di awal kenangan
Jika hari-hari yang kemarin lewat telah tepekur
di lipatan kalender yang tergantung di dinding kamar
segala kegelisahan telah pergi bersama desir angin
yang kadang memagut gorden dalam kesenyapan
berkibar luruhkan segala kelunya amuk kegelisahan
Hari ini entah apalagi yang kita anyam di bilik hati
sebelum perjalanan berlanjut hingga waktu berlapang
biarlah musim-musim menawarkan indahnya angan
lewat isyarat yang datang dari luar jendela penantian
biarlah segalanya melintas tanpa harus abaikan deru
selama jemari kita bertaut tak usah peduli kesendirian
LILIN
Malam disapa gelap
terbangun di atas peraduan
disulut lilin
lelah disapa galau
disaat kau pergi
dikirim lilin penerang
airmata kepedihan
menngalir di pipi
bagai tetes lilin di wajah
lelah dikirim sembilu
rela tubuhmu meleleh
dan mati
7 Desember 2010
DOA SEORANG WANITA
21 Januari 2010
Saat Tuhan mengrimkan gelombang air laut
angin kencang langit gelap tak ada bintang
rumahnya tersapu gelombang air pasang
Ya Allah, selamatkan dari bencana
Saat cinta meranggas dalam hidupnya
pintu hati kekasih tertutup
permohonan diacuhkan pasangan
ya Allah, bukakan mata hatinya
Jika tak mampu selesaikan masalah
Jalan menggapai bahagia terasa sempit
jiwa tertekan menapak di dermaga
Ya Allah , lapangkan jalanku
Kau ucapkan doa dalam ikhlas
setiap di duapertiga malam
tengadahkan tangan memohon pertolongan
mengadu hanya pada Nya
Ya Allah aku tak akan bersedih
aku memiliki dua mata dan tangan,
masih memiliki tubuh yang sehat
Engkau sebaik baik pelindung dan Penolong
DEMPRUT
Seekor kucing elok blasteran
berwarna kuning putih berekor panjang
kibasan bulu jika dimandikan
mengeong meronta kedinginanan
Demprut mengurai penjara gelisah
mata beningmu menari dengan lembut
kau meringkuk di ujung kaki
tua tergerus uzur usiamu
Kekuatan terbawa bencana
tak ada gairah suara menyala
seakan menengar bisik hati pemiliknya
demprut meranggas dan mati
Demprut mahluk setia
walaupun sang pemilik telah pergi
menerima pinangan negeri mimpi
dan tak kembali
20 Februari 2012
KIDUNG RINDU
4 November 2011 ·
Awan bersama anak kabut geraikan rindu
saat hari diseteru mentari sepanjang siang
di rintik gerimis Oktober yang sembab
rekah senyum menghias bibirmu
usai gelisah luruh dari hati
Datang bukan di ilusi mimpi
lena dalam dekapmu yang hangat
desah suara bisikkan cinta
rengkuh tanganmu menepis ragu
rangkai indahnya asa di sorot mata
Tak rela saat kakimu mulai berjalan
kemesraan berakhir meski jiwa dahaga
bayangmu terus mengejar mimpi
esok dan lusa kan menggapai asa
kidung rindu bertalu di nafasku
Subang 26 Oktober 2011
ISYARAT CINTA
Berkilau bola mata
gengam erat jemari
mewarnai hari hari baru
bersama cinta senja
bisik halusinasi menyala
bara gairah telanjangi hati
memeluk dalam gelisah
terkapar lemas tak berdaya
Kau katakan di ujung lidah
membeli tubuh dengan cinta dalam gairah yang membara
mengejar ranjang pelangi
1 April 2012
SAJAK UNTUK DEWI
Tiga puluh lima tahun yang lalu
seorang perjaka mencumbu harapan
menanam benih cinta di rahim bunda
datangmu kami sambut dengan suka cita
Jarum jam terus berlari
hari bergerak tanpa permisi
april ke april tak bisa kuhitung dengan jari
membawa arah hidup ke muara cintamu
Hari ini ,saat bunda merenda sisa usia
mengecup cumbu harap dalam kesendirian
engkau warnai pelangi perjalananku
dan bertemu tanggal kelahiranmu
Anakku.cumbulah bunda dalam bahagiamu
jangan tiupkan resah di telingaku
peganglah tangan bunda dalam ikatanmu
jangan kau lepas dan terhempas
Anakku, jangan bicara hitungan hari
engkau hanya pengembara di bumi
hiasilah istanamu dengan kasih
ikatlah dermaga hati dengan cintaNya
05 April 2012
SENYUMMU
Berdiri di sisi jendela
di balik tirai tipis
mengintip kamu
bola matamu
bening berkilau
tumbuh kekaguman
yang paling kusuka
senyummu semanis madu
diantara lesung pipitmu
bisu, memeta rindu
terkenang paras
mimpikan cintamu
ku terjerat bayang
bunga pesona
senyum manismu
04 04 2012
BUNGA BERDURI
Rasa raga, panas
bagai terpanggang matahari
sukma mengering, gairah menghilang
nelangsa terlunta, dalam remah sisa
Buruk
cumbumu dimimpi menusuk batin
terekam kau katakan cinta
buaiku pada pijak ucapmu
Pergi dalam dekap bunga berduri
putuskan jalin rajutmu yang teruji waktu
terpukul, tak ku terjerembab dan mati
karna banyak cinta, buah hati disini
12102011
CINTA PERTAMA UNTUKMU
29 01 2012
matahari memberi tanda
alam berlomba bersama angin
saat memecahkan suara hening
dengan panas di siang hari
dalam gerah mengucap lirih
cintamu meluncur bersama angin
hati gundah berlomba duka
cinta mengantar sembilu
sedangkan nurani sebagai wasit
berbisik di bilik hati
wajahmu bermanja kesombongan
cintamu tidak setulus cintaNya
CahayaMu
25 Januari 2012
sudah saatnya kulempar cintaku
biarkanlah terhempas jauh
kan kucabik semua derita
dan rindupun terbang menghilang
tanpa dendam merata nasib
kemudian ketika taman subur kembali
kubakar gairah cinta untukMu
di ujung dua pertiga malam
di atas sajadah bersujud mencari nafasMu
mendekatkan diri dalam doa
melafazkan keindahan kalimat Allah
ketika kutatap ujung sajadah
terasa getar kasih sayangMu
saat mengadu dan rindu padaMu
untuk hari hari yang penat
agar kutatap masa depan
bisa menangkap rahasia cahayaMU
24 01 2012
LEBAH
tubuh mungil , menari
di putik menghisap madu
memeluk nafas tangkai bunga
madu ,dijilat manis
di gelas campur susu
penawar rindu
Jika hidup berguru lebah
mengambil sari manis
tapi ,rapikan tapak kaki
tak pernah merusak keindahan bunga
7 feb 2010
TERBANGKAN CERITA CINTA
3 Maret 2012
Tempat menapak titian dermaga
tempat singgah langit kembara
tempat padang rindu berlabuh
tempat menggerai rasa rindu
ketika benang merah terkuak
ketika api amarah terbakar
ketika redup tanpa cahaya
ketika terpaku tanpa daya
saat merunduk mengitung langkah
mengikuti jejak tak terbaca
di tengah ketidak pastian cinta
tak mau terpasung dalam angan
terbangkan cerita denganmu
03032012
ENDAPKAN DI DASAR BUMI
11 Maret 2011
Endapkanlah keraguan di dasar bumi
untuk menoreh sejarah baru
istirahatkan batin dengan bisu
sekatlah hati dengan merah jambu
tak bergeming
tak hirau pada pengirim sembilu
tak bergerak ,dalam lipatan kertas abu abu
tak bernafas sebelum membakar
cinta yang ternoda ucapan palsu
jika membuka pintu
jika meniup liur dalam nafsu
jika liar menabrak hati
jika selinapkan sembab di mata
sadarlah
karena, tak malu pamerkan diri
telanjangi diri ,seperti putaran waktu
linglung karena usia uzur dimakan masa
peganglah erat tali ikatan dengan pelitamu
dan akan mengecup bahagia dengan Nya
l
TUTUP BUKU HARIAN
9 02 2012
Berlaksa kenang menggila
saat tersungkur mereguk derita
tak bisa kukenal pojok hatinya
saat memeluk bau tubuh cintamu
Senja menua tertapak kaki kaki
saat keringat berkejar liur
bersanggama dengan waktu
lenyaplah penghangat kalbu
Nafsu ,ditelan mentah hasrat
janji hanya sebatas pembasuh seperai
tak perlu genggaman tangan basahmu
karena keringatmu.bercampur air mata wanita
Kututup buku agenda harian
dengan sederet nama tertulis disitu
saat janji berbasa basi untuk kembali
perjalanan cerita suka dan duka
tetap tak akan kembali ,
meskipun ditangisi......
TANPA PAMRIH
Langkah panjang perjuangan
kemanapun berjalan mengepit buku
kacamatamu melorot tak terasa
berjuang dan berkarya dengan membaca
Memberi ilmu dan berakrab dengan siswa
menyapa santun kupu kupu jelita
membasmi kebodohan merenda aksara
menjadi pembimbing anak anak bangsa
Kenapa setelah kau menjadi pintar
dia hantar ke gerbang pelangi
orang berdiri congkak busungkan dada
aku bersekolah tuk mendapatkan ijazah
Biarlah dari lubuk hati terdalam
bangga dan ihlas mendampingi siswa
telah menhantarkanmu tanpa pamrih
karena aku ,
Pahlawan tanpa tanda jasa
2 April 2012
JEJAKMU
Kilat menyambar
porak porandakan seisi bumi
ketika runtuh penyanga
di sini tegar berdiri menatap
walau terkadang mata berkaca
Bait kalam illahi menjumput mantera
tak bisa tereja berbaur air mata
seperti pujangga kehilangan pena
terbelenggu mencari jejak tertinggal
12 des 2011
DI SELA KISI JENDELA
Angin lembut berbisik , bangunlah
intip keluar jendela kamar
masih gelapkah halaman di antara cahaya,
awali perjalanan hidup di pagi ini
Titik air membasuh tubuh
sucikan dalam wudlu merataplah dalam sujud
hanya dengan Nya terhapus duka....
PELAMINAN YULIA
6 November 2011
Setelah ngembara lama menyeberangi lautan luas
jelajahi belantara rindu berkendara gemerlap harap
bisik kekasih merenda esok dengan benang cinta
menepis galau dari dermaga pelaminan mu
melanjutkan perjalanan panjangmu menuju hari depan
jangan tolehkan mata indahmu kebelakang
Mempelai di cerah matahari dan kilau rembulan
tak kan pernah terpisah kecuali ajal menjemput
jika kekasihmu bait puisi maka engkau lirik kata
jika engkau pelangi pasangan hidupmu langitnya
berikrarlah di dalam hati; bahwa kau akan memberi
cinta nan tulus serta kesetiaan mengarungi bahtera
Ranjang pelaminan kan selalu terhias bunga cinta
terpupuk bahagia lewat anugerahNya
tak pernah temukan aral dalam perjalanan kehidupan
hingga masa tua mereguk nikmat kebahagiaan
bersama buah hati yang tumbuh dalam kasih sayang
genggam erat tangan dalam kekuatan cinta hakiki
Perawan Kembara Cinta
7 November 2011 ·
Datang dalam getar jiwa
di rentang jarak ,kelu tak bersuara
jangan tanya dan mendesah
jawaban ada di hati nurani
Cinta tak bisa dibendung
mata rantai tak bisa putus
dengan bisik dan senyum
seperti gadis belasan
Jangan bicara tentang usia
kau perawan kembara cinta
wujudkan asa dalam bahtera
melepas belenggu keletihan
Bersama putaran waktu
mengganti duka dan lara
mengukir bait puisi
mengubah sepi dengan karya
07112011
MIMPI
Seraut wajah hadir bercengkrama di peraduan malam , dan engkau menggerai rambutku seraya berucap akulah pangeran yang akan melindungi dari kilat halilintar saat hujan menyalak dengan deras ,membuang semua kegelisahan hati tak akan lelah selusuri gelora cinta ,butir keringat yang membasahi wajah dan air mata kering takala kita bertemu .bahagia kan tumpah di hari hari meleleh dalam wewangi .
Ah ,ternyata hanya mimpi dan saat terbangun kekuatannya terbawa hanyut tarian angin mukanya mengkerut tergerus bayang semu.... Suka ·
TAK CUKUP
Rinduku padamu tak cukup dengan mengeja aksara yang kau gores dalam bait puisi ,geliat geliat rindu mendengar sapa sepanjang lintas waktu hanya terucap di sela waktu tersisa , bentang sepi di bingkai hati jika sejuknya belaimu adalah mimpi mimpiku jelang pagi, jika badai tak datang bertamu apakah bisa menepis angin yang tak jeda memagut padang cintaku.....
HARI DEPAN
Merenung dalam sepinya malam, samar suara petasan diudara.di malam pergantian tahun jika kepak sayap melintas cakrawala tahun silam,tersangkut di mega ,maka tahun ini tataplah pelangi yang terbentang di hadapan mata , karena hidup terbatas dalam hitungan usia.berfikirlah tentang apa yang akan di lakukan esok hari..karena kita adalah pemilik hari depan kita sendiri....
30 12 2011
KIJANG KECILKU
Diantara harumnya bau kembang rumput
terbawa angin bersama gerimis tipis
di awal bulan februari yang menuai rindu
terbayang saat canda lincahmu di pelataran
Di lantai kamar berserakan mainan yang tertinggal
ada simpul pesan kerinduan yang panjang
bersamamu kijang kecilku
15 Februari pukul
TERMINAL RAMBUTAN
6 November 2011 ·
Gemerlap kota metropolitan
di antara bising suara kendaraan
termangu di teminal Rambutan
menanti jawaban rindu
Udara kotor terbang tertiup angin
pengap bau pesing memabukan
beharap datang keajaiban
di antara hiruk pikuk kendaraan
Terjepit di antara bus terminal
di antara hitungan jam tangan
jalan terjepit diantara kendaraan
bergetar saat berjabat tangan
Terurai rindu waktu yang memisahkan
kau tersenyum menggetarkan
dan mimpi mulai berbunga
saat sang surya di cumbu senja
23 11 2011
SAJAK UNTUK SMANDA
Pagi , menjelang siang bertamu
menggeliat di atas kursi
mengikuti jejak menuju siang
rasanya resah menghitung waktu
menunggu tarian jemari di lembar ujian
Mereka dikejar waktu melingkari kertas jawab
mengalir bersama wajah penuh ketegangan
dahi berkerut bersekutu ilmu
berharap melukis jawab yang padu
Tak kudengar irama celoteh ceria
lewat gerak tangan tangan lentik
untuk menggores pena di lembar ujian
bisu ,dahi terlipat dalam lukisan wajah
Aku harus bersiap melambaikan tangan
mengantarmu terbang arah bianglala
menggapai kristal di pelupuk mata
bekal menjemput gemilangnya hari depan
07 03 2011
JEJAKA MENGHITUNG USIA
18 12 2011
Anaku kau tumbuh bersama cinta dan air mata
telah kuhantar dalam perjalanan
Jaagalah hatimu untuk memahami arti hidup
agar tak lelah dalam perjalananmu
seandainya ada badai berseteru awan
berpeganglah erat pada tali Mu
yakinlah esok hari matahari kan bersinar
seterang kau memahami perjalanan bathinku
Selamat Hari Ulang Tahun anakku
18 Desember 2011
MATEMATIKA
Ketika siang bertamu
jam berpacu dengan angka
di atas kursi kernyit alis saat menatap
jejak bilangan antara 2000 sampai 6000
menghitung resah tanpa kartu pemandu bisu
terlihat kerut menggurat wajah
Menggores tarian jemari di lembar ujian
berburu waktu dalam putaran detik
menegang wajah tangan menggapai angka
berkerut bersekutu ilmu dalam bilangan
menggores gelisah jika belum terjawab
Tik Tak Tik Tak
angka merayap jam dinding berdetak
mengiringi angka yang belum terpecahkan
gerak tangan berlomba mengernyitkan dahi
ketika bergelut dengan angka Matematika
08 03 2012
PEREMPUAN PERKASA
perihnya luka derita
di antara rentang waktu berjalan
dalam keindahan ujianNya
ruas jemarinya tak diam
merekam tapak tapak kehidupan
bukan hanya memanja air mata
tetapi pengembaraan batin
dalam aksara gulir pena bait bait puisi
memindai jawab perempuan perkasa
2 Feb 2010
JELANG TAHUN BARU 2012
1 Januari
Merenung dalam sepinya malam,
samar suara petasan diudara
jika kepak sayapmu tahun silam
tersangkut di mega
maka tahun ini tataplah pelangi
yang terbentang di hadapan mata
PENAKU MENARI KEMBALI
setelah amuk badai
terbang ditiup angin
tak bisa abaikan
dorongan menggores pena
tak peduli wajah semakin tirus
layu dan kering
mengapa harus berhenti
jika hanya segelintir pasir
yang menutup mata
sedangkan kertas dan pena
berserakan di atas meja
menunggu tangan menari kembal
subang 23 Januari 2012
PENARI TOPENG
masih terdengar
saat penari topeng tua berbisik
aku iri padamu
kau bisa menatap indahnya dunia
sedang aku tak bisa
jangan tanya
kenapa sembunyi di balik topengku
mereka tidak tahu
jeritan,tangis desahan
tak ada yang mendengar
di saat topeng terbuka
wajah penuh butir air mata
Subang 1Februari 2012
DAUN BERGUGURAN
Seperti angin yang berhembus
menggoyang pepohonan
secara pelan dan pasti
satu persatu daun berjatuhan
terhempas jatuh di bawah kaki
mengotori halaman
MENCARI BAYANG·
Mata berkeliaran mencari bayangan
di tempat tidur beralas kasur tipis
dan jendela kamar yang mulai rapuh
titik air menetes diatas genting
Menghantarkan luka menghantui malam
terdengar bisik terbawa angin
tawa riang kemenangan penista
atas derita yang menghujam
22 Januari 2010
SAJAK UNTUK Farhan Hanif
Tangan lentik terrurai menjelma kekuatan
jejak yang tersisa hanya harumnya tubuh
bayang mengembara kelincahan lompatanmu
terbawa tarian musim penghujan
kegelapan menyergap malam tanpa bintang
tak ada jerit tangis dan celoteh manja
saat memuaskan dahaga untuk menyelami hati
dan dia selalu melembutkan lewat isyarat
Seandainya fajar masih bisa kujelang
kan kumandangkan cinta tak terhingga untukmu
dan pelukan kan semakin erat untukku
kijang pun tersenyum menyapa rinduku
isyarat terbaca dalam rentang mimpi
9 februari 2012
KIJANG KECILKU, Keysha , Raysha Farhan
Diantara harumnya bau kembang rumput
terbawa angin bersama gerimis tipis
di awal bulan februari yang menuai rindu
terbayang saat canda lincahmu di pelataran
di lantai kamar berserakan mainan yang tertinggal
ada simpul pesan kerinduan yang panjang
bersamamu kijang kecilku
15 02 2011
MELATI KU
15 02 2011
Diantara gerumbul perdu melati
putih mungil dengan kelembutan bungamu
engkau terbangkan aroma wangi di sekitarku
terbayang senyum manis selalu merekah di bibir
Kau meniupkan bisik rindu di muara hati
di pojok kamar di antara kertas dan pena
menulis puisi sayang dan kerinduanku untukmu
untuk Zahra dan Zahwa
MENDUNG
Menatap cakrawala siang harii
mernundukan kepala dalam getar rindu
galau menjelma menjadi mendung
terpasung hati dalam kesedihan
jarak terbentang dalam bayang
sembab hati dalam gigitan dingin
disela harap dan impian terpasung
menggoreskan pena dalam kidung rindu
Kasih ,jangan tawarkan bintang
jika tak sanggup bertahan dalam kabut
Untuk mengurai kegelapan menjadi terang
hidup di dermaga tuntunanNya
7 12 2011
GUGURNYA GELISAH
Badai yang menghempas dikesunyian
memporak porandakan alam yang mulai tenang
disaat cahaya ingin menggapai pelangi
jika matahari hanya mengintip dibalik awan
biarlah keajaiban di jejak yang bakal datang
saat gugur gelisah diujung hati.....
8 12 2011
WAKTU TERSISA
Wajah tirus dan keriput,.dada menipis
mulutpun semakin ciut,tak lagi manis
terbatuk dalam hening malam panjang
bagai kerangka yang lapuk
lama tak pernah bernyanyi riang
seorang wanita , menunggu waktu tersisa
bersama kedalaman doa yang terucap
dalam sujud di dua pertiga malam
RASAKANLAH
23 Maret 2012
Tangis bahagia seorang ibu
akan menjadi butiran kristal yang indah
saat ia melahirkan anaknya,
menemani untuk memaknai cahaya rembulan
yang selalu berdampingan dengan bintang
saat menghantar anak anak ke gerbang kedewasaan
dengan pernikahan untuk menjumput senyum kekasih ,
dan tangis duka seorang ibu takala gagal menghalau awan
yang berseteru badai untuk bisa menghias rumah
dengan keindahan pelangi
rasakanlah saat ia mendesah dalam pendakian
di bibir senja sesudah uzur di makan usia
tersenyum semu saat keajaiban
tak datang juga untuk bertamu....
LUPA JALAN PULANG
Disela bayang, tak pernah diam menapak kenang yang tercecer oleh putaran waktu, tak bisa menemukan jalan untuk pulang ,seakan lupa kalau waktu bergerak tanpa permisi ,kelu dalam bisu membelok membawa arah hidup mengejar bayang semu mencari celah yang tertahan di dasar angan. perjalanamu membelah kota mengiris hati bersekutu air mata, setelah uzur terhunus usia tak tertinggal sisa jejaknya
23 03 2012
TERNYATA
Apabila rindu terlukis di sorot mata
bara asmara semakin membuncah di dada
engkau seolah tak pernah peduli
bahwa di hari hari penantian
kabut selalu menyertai tapak bianglala
mencatat desah dalam gelap
tak bisa berbagi tentang pedihnya sepii
HARAP
menikmati hangat matahari pertama
di tanah pelataran kembaraan
usai gerimis tipis semalam
hari ini di permukaan dinding waktu
langkah menjemput kebahagian
di hari yang akan kau jelang
menapak kaki penuh perjuangan
terepit di antara lukisan awan jingga
hingar bingarnya kota metropolitan
gedung gedung bertingkat
tembok padat tanpa rerumputan
yang menawarkan ilusi semu
WARUNG TAR ZAAN
Menjelang siang di warung Tar Zan
pemilik menggerutu sendiri
karena ada yang mau mengapeli
dan di tunggu gak datang datang
Waktu pagi hari bilang tar siang
siang di telpon tar sore
sore hari tar malem.
kalau udah malam tar besok
Ah ,dari pada lama nunggu
mendingan tidur sebentar
lalu telpon berdering
ternyata dari tarzan
Sayang aku lagi siap siap,sebentar
biar lebih bergetar dan kamu bakal terlontar
dan saat kau datang aku mengaum keras
kunyanyikan lagu maju tak gentar
dan kau sudah bergetar tak sabar
eh , datang pengganggu yang mengirim kue tar
dia bilang setelah bermain dengan tarzan
perutmu kalau makan dulu tak akan terlantar
dugaan kamu ternyata benar
setelah bertemu tarzaan aku lapar
BAYANG KENANGAN
26 April 2012
Berbaring di atas peraduan
mata liar dalam bias kenang
berkelana seperti menghadang
perjalanan menjumput jejak
Jika saat memeta mimpi
bisakah tergapai pelangi esok hari
karena ,indahnya cinta sejati
bukan dengus pemabuk lapar
yang menjerat bayang pesona
SELAMAT TINGGAL
Bapak ibu guru tercinta,
hari ini terakhir kali kami hadhir di sini
setelah berlaksa waktu memahat indahnya cita-cita
di bawah bimbingan bapak dan ibu guru tercinta
yang tak pernah lelah membimbing jiwa raga kami
dengan penuh cinta kasih sebagai ganti orangtua
dan memberi bekal berbagai ilmu pengetahuan
untuk arungi samudera kehidupan nantinya
meski tak henti dinding kalbu kami bergetar
saat bibir kelu ini haturkan tulusnya ucapan terimakasih
namun jasamu sampai kapan pun tak pernah terbalaskan
Bapak ibu guru tercinta,
walau kami sudah tak tercatat lagi sebagai siswa
setelah bapak dan ibu melepas langkah kami
untuk mendaki bukit cita-cita kami selanjutnya
namun jasa bapak ibu pada kami tak pernah terlupa
juga petuah yang bapak dan ibu guru pernah berikan
sampai kapan pun senantiasa kami bawa serta
kami jadikan tongkat saat mendaki jalan terjal
menjadi nyala pelita bila kami terhadang gelap gulita
meski pelupuk mata ini sembah karena kepedihan
karena mulai esok hari kita tak lagi dalam kebersamaan
namun kasih sayang mu tetap abadi sepanjang kehidupan
Bapak ibu guru tercinta,
hari ini terakhir kali kita berjumpa di sini
setelah bersama-sama melewati berbagai peristiwa
bersama bapak dan ibu guru serta kawan-kawan lainnya
dalam suka dan duka yang mewarnai hari di sekolah tercinta
besok jika matahari bersinar di ufuk langit timur
yang pernah kami lewati hanya tinggal kenangan semata
selalu tak pernah terlupakan sepanjang hayat
di sekolah tercinta ini kami temukan dermaga cita-cita
tempat menyongsong kehidupan esok yang mulia
meski dada kami bergemuruh menahan keharuan
saat bibir kami dengan sedih mengucapkan selamat tinggal
namun hati kami tetap tertinggal dalam indahnya kenangan
Subang, 14 April 2012
SAJAK MENGHANTAR SISWA
Ketika kau datang diantar orang tua
Kusambut engkau dengan berjuta kuntum bunga harap
Kuberi ruang gerak untuk belajar memaknai hidup
Kuberi bekal ilmu untuk menapaki indahnya hari esok
Agar engkau melangkah perkasa menyongsong kehidupan
Anakku
Terbayang engkau saat menatap di depan kelas
Engkau seperti kemilau cahaya matahari pagi hari
Kutatap raut wajahmu setiap kau memanggil namaku
Kulepas langkahmu dengan tulusnya doa seorang bunda
Tiap engkau ucapkan salam usai engkau mengakhiri pelajaran
Kuusap bahumu saat tanganku engkau cium di akhir perjumpaan
ANAKKU
Kutegur penuh kasih jika tingkahmu mengganggu
Agar engkau tak tersesat ketika menyusuri jalan pilihanmu
Tawa bahagia menghiasi dinding kalbu saat kau sebut namaku
bunda pedih dan pilu jika mendengar keceriaanmu terganggu
ANAKKU
Engkau pelangi yang selalu menghiasi hati
Engkau memberi kesejukan dalam keceriaan
Engkaulah tumpuan harapan bagi bangsaku
Engkaulah penerus generasi bagi negeri ini
ANAKKU
Kini..
Saatnya kau pergi...
Terbang terbanglah
Kembangkanlah sayapmu
Raihlah cita citamu setingi bintang di langit...
Terangilah
bantulah orang orang yang membutuhkan dirimu...
Selamat jalan ,,anak anakku tercinta......selamat jalan..
Tuhan kan menuntunmu untuk menemukan jati dirimu.
14 April 2012
JALAN DEWI SARTIKA ,1976
Euis Herni Ismail12 April 2012
Sendiri kumengukir rindu di langit ilusi
kenangan saat memadu janji dihadapanNya
di jalan dewi Sartika nomor empat belas
setelah jenuh menyatukan berai angan-angan
yang sepanjang waktu terpusar kegelisahan
Di penghujung sunyi yang pedih terbentang
ketika hari-hari tanpa hadirmu serasa lengang
bukan hanya derai tawa yang kunanti
di ujung canda usai berpagut jemari tangan
bisik rindu yang kau semai di ladang impian
selalu kugapai tuk mengurai kegalauan
Jam berdetak di dinding tembok kamar
seakan berkejaran dengan desah angin
yang bukan hanya menerbangkan anak debu
juga serpihan resah dalam hiruk pikuk jalanan
setelah ponsel berdering ingatkan perjumpaan
ketika kerabat berkumpul dalam satu ruangan
4 Juli 1999
SKENARIO LAPUK
Tayangan sinetronmu memukuli dinding hati
sutradara hanya menawarkan duka
saat menggelitik mata penonton
walau pipimu keriput termakan usia
berpupur kecongkakan di ujung waktu
yang tak pernah henti merayu
Sekutumu hanya tayangan di tabung kaca
sebentar kan tergerus dengan yang baru
dan pemirsamu kan bersekutu sorak
mengganti chanel di layar beku
kau terjebak saat menunggu tarian kalender
yang merana karena lapuk
12 april 2012
ANAK LELAKI ITU....
Anak lelaki itu
duduk lesu di dalam kelas
wajah sendu mata sayu
dia bermimpi bahagiakan orang tuanya
berbeda dengan kenyataan
dia yang pertama menemukannya
sang bapak sedang bermain gila
di ingatkan kan menuai kemarahan
akhirnya terjerumus obat penenang
tak berdaya , katanya
sakit kepala dan pergi dari keluarga
mulai bertualang dengan ganja
beralih ke koplo lalu exstasi
Anak lelaki itu
mencuri harta keluarga
meminta uang dengan ancaman
untuk membeli obat penenang
Anak lelaki itu
selalu tertidur diatas meja
tak ada gairah untuk belajar
badan kurus mukanya tirus
Saat aku datang menolong
kau berkata:
aku ingin kau usap rambutku , ibu
aku ingin sembuh dari ketergantungan
Hari berganti hari dan tahun berlau
berhembus kabar terbawa angin
engkau pergi dihantar pemangul keranda
saat berusaha menuju jalan
yang di tunjukan olehNya
( Subhanallah ,semoga pergimu di jalan yang ditunjukaNya ]
CINCIN YANG DIPAKSA LEPAS
Termenung saat menghantar di gerbang beranda
setelah bertahun ditinggal merenda harapan
angka di kalender tak bisa dihitung dengan jari
semilir anginpun tak mampu taklukkan desah
Pelangiku takluk pada awan yang berbaris di cakrawala
saat cincin di jari manis lepas dicabut pejalan
yang tersisa hanya mata sembab sisa air mata
KAMAR DUA
Euis Herni Ismal 10 April 2012
Terkulai lemah di atas pembaringan
melewati hari-hari yang bisu
angin yang bersemilir selalu berdesah
meski luruhkan daun layu namun
tak luruhkan kegelisahan dan gundah
Ibunda,
matahari dan bulan di langit mendengar
dan mencatat doa anak-anakmu
semoga engkau tetap bersatu
dengan buah cinta kasih
Doa selalu terkirim
dari kami anak anak pelangimu
yang dahulu pernah bertapa di rahimmu
( Untuk Ibu yang sedang terbaring lemah Hj Cicih Banowati }
BAYANG UNGU
Lelaki berhias mahkota cahaya mentari pagi
di kelopak matamu ada beningnya riak kolam
pinggirnya yang merimbun bunga mimpi dan harap
menggapai khayalku dalam berbagai kerinduan
Sepasang burung belibis berenang dengan damai
di antara sela teratai tarian bayangnya bergoyang
duhai angin yang berdesah dari celah cakrawala
sampaikan bait sajak sumbangku pada angin sepoi
untuk bayang yang tak henti merenda kesunyian
Bandung 19 Agustus 1999
CATATAN UNGU
Lorong yang kita tapaki
panjang berliku kadang berdebu
meninggalkan jejak kenangan
yang menjelma jadi kuntum rindu
dan bermekaran di ladang mimpi
setiap kita tersekat jarak kesepian
12 Agustus 2010
DEBAT CINTA
8 April 2012
Saat kita berdebat tentang cinta
orang melantunkan kidung cinta
di setiap rumah banyak cinta untuk kita
janganlah merintih jika cinta kita hilang
karena perjalanan tapak cinta tak semulus kata
Setelah meminta jawaban dua pilihan
hati sebenarnya entah dimana berada
saat senderkan kepala di bahumu
kendati bergetar jemari tangan
menguliti hati dalam kebimbangan
Terperdaya jejak jerat asmara
tergusur kata menjelma prahara
terbawa kidung asmara buta
rembulanku luruh terbawa angin
menghancurkan dermaga cinta
Pelita ku menggenggam jemari
berbisik ,untuk menjalani hidup bahagia
sabar atas bencana yang di ambilNya
mendapatkan bahagia dengan kasihNya
campakan air mata dengan zikir
Bunda,
jika kepedihan terekam di dada
tulislah puisi yang bermakna
dengan tinta airmata
8 04 2012
LELAKI PENGENDARA ANGIN
Di ujung perjalanan yang hampir sampai
engkau papah langkahku yang nyaris limbung
setelah jasadku menggelepar lama dalam rintih
karena pisau khianat menghunjam hati ,
sebelum dinding kesetiaan porak poranda
Pernah tak ada bunga harap tumbuh indah
ladang jiwa pun kian gersang terbakar sunyi
musim yang lewat selalu menaburkan resah,
kepedihan terbawa dalam perjalanan mimpi
Sejak hadirmu mentari berubah ramah
gemintang dicakrawala tak pernah jengah
menyapa langkahku yang kini terasa kukuh
menapaki hari-hari penuh kenangan indah,
semoga tak terlambat kutemukan di sini
12 Agustus 2011
SEANDAINYA KUPUTAR WAKTU
Euis Herni Ismail pada 5 April 2012
Jika saja aku bisa memutar waktu
aku akan kembali menjadi gadis kecil
yang setiap hari akrab dengan boneka
dan peralatan memasak dari plastik
belajar tentang kehidupan lewat bapak ibu
biar tak tersesat dan jadi kebanggaan negeriku
Jika dewasa aku tak akan memilih Arjuna
karena ketampanan membuat hatiku sakit
aku memilih dipinang seorang penyair
yang setiap hari selalu menulis sajak
atau pemusik yang piawai menyanyi
bila sedih selalu ada yang menghibur hati
Seandainya bisa kuputar waktu
tentu aku bukan menjadi seorang guru
yang setiap hari berdiri di depan kelas
mengajari anak didiknya dan berbagi ilmu
ya seandainya aku dapat memutar waktu
pasti sajak ini tak pernah engkau temu
Subang, 31 10 2009
LELAKI DI BULAN PURNAMA
Euis Herni Ismail pada 18 Des 2010
Datang saat kalender diangka delapan belas desember.
seorang bayi lelaki harapan penyangga untuk keluarga
engkau membawa cerita suka duka seorang bunda
berkilau diantara anak anak di sebuah dermaga
berjuta harap dan mimpi kusampir di dadamu
di dinding hati bunda terlukis wajah sayumu
tersirat di nama , bulan purnama
tak boleh lelah menerangi padang luas
walaupun daun daun di taman telah gugur
Anakku,bunda berharap
kendati tanpa sayap penyangga
engkau harus menjadi seekor garuda
bersama ibunda bidadari kecilku
kokohkan cakar taring di dermaga cintamu
Anakku.kini berharap terbang bersama
di sepanjang pengembaraan batin
walaupun bunda harus berjalan sendiri
engkaulah tiang penyangga keluarga
untuk menhantar bunda saat waktuNya tiba
18 des 2010
EUFORBIA dan DURi
Gerumbul bunga
daun rindang
tangkainya berduri
gigitanmu teteskan darah
Wanita pelesiran
dipandang indah
digandeng melukai
seperti duri yang kau bagi
3 Februari 2011
AIR MATA BAHAGIA
Angin lembut mengucap selamat pagi
ketika kaki melangkah di atas kerikil
terasa butir embun menyapa kaki
sejuk terasa menggetar kaki
Menyusuri jalan kecil penuh kenangan
saat aura ungu tampak di depan mata
menembus tajam sepasang sorot mata
tak jauh dari langkah kaki
Kau duduk menghantar senyum
tangan terkembang mengajak datang
kau harap bahagia di sisa usia
ku ingin berlari menyambut pelukmu
Mengajak berkelana di bawah matahari
untuk mengurai resah menuju dermaga
tawa bercampur air mata bahagia
jiwa berbinar menyambut bahagia
Euis Herni Ismail
15 01 2012
SUTRADARA
Lelaki
sosok tua bertaring
kakimu tak letih berdiri
seolah menghunjam bumi
berpagar tirani
Dia menjumput ilusi
di antara lapisan awan
penuh harap berburu mimpi
diikuti bayang tawa sendiri
Tersirat senyum di wajah tirus
tak ada tetes air mata mengalir
getar kesombongan menikam hati
setiap melukis bias warna pelangi
Engkau berani menantang
isyarat badai di siang hari
dengan pongah berkata
aku , sutradara
KAU
Di ujung wajah gelisah
kau bawa panas bara
percikkan galau bianglala
di celah baris sembilu
kau meranggas tanpa pegangan
mencari sisa jejak untuk pulang
memutus waktu merenda mimpi
setelah berenang di lintas dusta
Jika langit menabur bintang
serentak kupanggil rembulan
biar menerangi cakrawal
dan menghapus jejak bayangmu
30 03 2012
APRIL
Tujuh puluh empat
angka hitungan tujuh
berawal menabur cinta
di jantung hati perjaka
hari ke lima
di dermaga cinta
berlaksa lezatnya bahagia
jemput kehadiran buah hati
angka empat
berakhir nyanyian simfoni
bersudah derasnya cinta
berpudar memeluk cumbu
bertamat mengerang masa
hitungan tiga delapan
berusai mendekap mimpi
berbekas tapak ujung mesiu
namun bukan akhir segalanya
walau April telah beraikan cinta
1april 2012
LELAKI TUA
di balik jendela terdengar bisik sendu
menyeret kaki letih di jalan setapak
berdiri terpaku mengdengar rintihan
kutemukan sosok tua tergolek lemah
dia berbisik kucari dalam pengembaraan
lukisan bahagia di pengembaraan
wajah penuh kepedihan dan harap
untuk menjemput bahagia di hari tua
tersirat gurat senyum di langit hati
terkadang menetes air mata
saat dalam getar tangan rapuh
untuk melukis rangkai aksara
10 10 2011
SI CANTIK DAN KEMBARA UNGUNYA
Seraut wajah cantik
lembut lambaikan tangan
sepasang kaki jenjang
menapak lembut arah menara
Dalam ceria tersulam pesona
bagai kisah sepasang kolibri
tak henti cengkrama tentang
indahnya nyanyian surga
Merana terseret bianglala
perjalanan cinta segi tiga
memilih si cantik berkelana
tinggalkan tapak hati penuh luka
30 Maret 2012
KEMBALILAH
Bila jemarimu bisa mengusap luka. pundak bisa di jadikan sandaran kepala.untuk melepas lelah rasa .walaupun ada bayangan lain di sana,saat kuncup merekah di antara rasa gelisah ,terkemas rapi di sudut hati, menerjang mimpi saat mata terpejam diantara ada dan tiada .apakah hanya bisa mengecup cumbu harapan , mencari celah bahagia di sela kasih yang terbagi ,apakah kau akan kembali untuk menata kembali rumah impian kita ?
Tak cukup kuat untuk menempuh jarak yang terbentang,karena cinta dan kasih sayang harus di kemas dalam dermaga tempat berlabuh dahaga jika ragu ragu melangkah dengan kejujuran ,mendatangkan serangkai tanda tanya dan melahirkan dusta.,dalam keretakan tubuh menjadi miskin cahaya mengerang pedih mata karena derita, dan aku bukan wanita perkasa....
jika hanya menabur angan dan mimpi, kenapa singgah di pengembaraanmu, tak ada kah tempat yang layak untukku ? saat terdengar asing bisikmu apakah harus berlari mencari jejak yang tertinggal ,ataukah membiarkan sisa kenang tertiup angin dan meranggas sendiri....
22 03 2012
Mimpi
jika kemarin bersama untuk meniti tangga yang kau tawarkan ,dan terhanyut bisikan mesra di malam gelap dan terbuat janji janji untuk bawakan sepiring bintang yang kau petik di cakrawala.ternyata hanya sembilu di hati
berburu kasih di pusaran jantung sepertinya telah hanyut terbawa olehmu,ingin ku berlari untuk mengurai rindu di bilik hatimu, jika tahun lalu telah merangas cinta ,hanya kenangan yang selalu hadir mengetuk hadirnya mimpi ,apakah kamu bersekutu dengan awan untuk mengirimkan badai untukku ? seandainya dari dulu tahu kau hanya akam mengirim sembilu ,tak mau kutapak kaki untuk berjalan bersamamu,karena tak ada lagi ruang kosong untukku
20 03 2012
JIKA
jika hanya mengecup cumbu bayang.haruskah menerjang harap tanpa pegangan lupa dengan hari hari yang terus bergerak.mencari celah bahagia di sisa usia ? kuncup merekah di antara perasaan bersalah ,apakah bisa menembus kabut; atau harus di kemas rapi di dasar hati ?
bisu untuk berceloteh menikmati madu nafas kembara . gelora asmara tersimpan rapi di hati .tak bisa kubaca bila langit hatimu bicara....
16 03 2012
DERMAGA
Kekasih hatiku, lihat langit begitu terang, bintang masih menjaga kerlipnya, tak mampu ku baca dengan hitungan,jika setiap hembusan nafas kita menjadi penuntun hidup,darah kita masih mengalir merah di tubuh. kekuatan untuk menepis duka masih kita miliki,tak mudah terjerembab hembusan awan hitam, rekahsenyum kan datang seiring waktu dan tak berburu bayang semu,
jika engkau memilih melukis cakrawala dengan manik manik puisi. goreskanlah sebaris puisi cinta untukku....
Kekasihku, lihatlah gemerlapnya bintang ,mereka mencicipi cumbu harap,menitik madu di perjalanan yang kita lalui.tak ada gelayut awan di bawah langit ,jangan kau tanyakan berapa lama kita kan berkelana ,berapa hitungan langkah kita kan sampai di sana .meneruskan langkah meniti tangga untuk berlabuh di dermaga cinta
Euis Herni Ismail
17 03 2012
Bumbu cinta
Sayang
jangan julurkan lidah
apabila nasi goreng terlalu asin
atau terlalu pedas di lidahmu
Jangan kerutkan dahi
apabila teh tubruk terlalu pahit
jangan membanting piring
jika tak ada kerupuk mengiring
Tapi tersenyumlah untukku
dan berkata.
sayang , ini nasi goreng special yang pernah ku makan
kau membuat dengan bumbu penuh cinta
22 03 2012
Masa lalu itu...
Saat itu ,dia mengusap rambut dan berkata
tuhan mentaqdirkan kita untuk bersatu
agar kita bisa berbagi duka dan bahagia
sekarang atau nanti kau tetap menjadi milikku
sehingga terperosok dalam kubangan noda
Saat ini ,tabir terbuka kau terjerat asmara
dusta terbuka saat raga uzur di makan usia
ketika bayang masa lalu memenuhi mata
cinta sahabat berseteru hianat
saat menghitung angka di kalender usang
20 03 2012
PERMATA HATIKU
berikan bunda manisnya senyuman
seperti kasih sayang yang tercurah
jangan taburkan gemerlap permata
yang tak seindah air mata saat mengalir di pipi
engkau tumbuh dalam ceria dan duka
tersenyumlah buah hatiku
bunda ingin menyelipkanya di sajak cinta
3 Februari 2012
BAYANG RINDU DI PINGGIR TELAGA
Euis Herni Ismail 2 November 2011
Bayang Langit terpantul di dasar telaga
rindu tergambar di antara riak air
dengarlah nyanyian sunyi seperti desah angin
melintas saat datang musim gugur
memupus gelisah dalam penantian
Indahnya menatap harap di dinding langit
ketika gerimis mulai menitik di kesunyian
menatap burung-burung yang melintasi danau
siulkan kidung rindu yang terurai samar
bersama angin musim penghujan yang basah
Sungguh, karena engkau jiwa terbuka
setelah harap membasahi permukaan hati
tumbuhi bunga mawar seperti gairah cinta
di pinggir telaga mimpi dan angan menjadi bait puisi
Untukmu .........
Euis Herni Ismail
02112011
KIBASKAN LUKA
Saat melangkah menyambut matahari
nampak sorot mata terselip harap
esok awan tak lagi menari bersama badai
wajah berseri kibaskan butiran air mata
jika hari penuh kelembutan wangi bunga
mencumbu malam hanguskan rindu
puisi cinta yang menghunus kalbu
menggelitik dalam untaian kidung masa lalu
Anak panah ternyata meluncur tak terarah
engkau torehkan luka baru di atas janji palsu
biarkanlah cinta terbang bersama sang waktu
karena tak ada ruang kosong di hatimu
27092011
ENDAPKAN DI DASAR BUMI
Endapkanlah keraguan di dasar bumi
untuk menoreh sejarah baru
istirahatkan batin dengan bisu
sekatlah hati dengan merah jambu
Tak bergeming
tak hiraukan yang mengirim sembilu
tak bergerak dan bungkus dengan kertas abu abu
tak bernafas ,lalu bakarlah cintamu
tak percaya ,ucap palsu
Jika membuka pintu
jika meniup liur dalam nafsu
jika liar menabrak hati
jika selinapkan sembab di mata
Sadarlah
karena, tak malu pamerkan diri
telanjangi diri ,seperti putaran waktu
linglung karena usia uzur dimakan waktu
peganglah erat tali ikatan dengan pelitamu
dan akan mengecup bahagia dengan Nya
ANGKA TIGA PULUH ENAM
Di bulan sepuluh
telah berakhir simfoni
bersudah cinta
berpudar cumbu
berusai mimpi
bertamat masa
berbelah senyum
berbekas lenyap
Kendati berakhir di tong sampah
itu hanya untuk pejalan sepertimu
bukan akhir segalanya untukku
sungguh galau bukan untukku
Biarlah indahnya kenang
melesat bagai peluru
terbawa ayun langkahmu
bersama jejak lunglai meranggas
untuknya yang memasung gelisah cinta
di sisa lembar usia
beringsut pergi ke hutan belantara
08032012
TUTUP BUKU HARIAN
Berlaksa kenang menggila
saat tersungkur mereguk derita
tak bisa kukenal pojok hatinya
saat memeluk bau tubuh cintamu
Senja menua tertapak kaki kaki
saat keringat berkejar liur
bersanggama dengan waktu
lenyaplah penghangat kalbu
Nafsu ,ditelan mentah hasrat
janji hanya sebatas pembasuh seperai
tak perlu genggaman tangan basahmu
karena keringatmu.bercampur air mata wanita
Kututup buku agenda harianku
dengan sederet namamu tertulis disitu
saat janji berbasa basi untuk kembali
perjalanan cerita suka dan duka
tetap tak akan kembali , meskipun ditangisi......
09 03 2012
UJIAN MATEMATIKA
Jam berpacu dengan angka saat siang bertamu
di atas kursi kernyit alis saat kau membaca
bisu,terlihat kerut di wajahh
mengikuti jejak bilangan antara 2000 sampai 6000
resah menghitung tanpa kartu pemandu
menggores tarian jemari di lembar ujianmu
berburu waktu dalam hitungan detik perdetik
wajah tegang,tangan menggapai angka
berkerut. bersekutu ilmu dalam hitungan
menggores jawab belum terpecahkan
Tik tak tik tak
angka di jam dinding terdengar merayap
mengiringi soal yang belum terjawab
gerak tangan berlomba kernyit di dahi
berbisik keluh menjawab angka Matematika
07032012
PERTAMA
subuh pertama di tanah kembara
usai gerimis tipis semalam
hari ini matahari kan menghangatkan
langkah mengapai asa bahagia
di hari yang akan kau jelang
menapak kaki penuh perjuangan
terepit diantara
hingar bingarnya kota metropolitan
gedung gedung bertingkat
tembok padat tanpa rerumputan
yang menawarkan ilusi semu
18 Februari 2012
RUANGAN YANG KOSONG
Tangan lentik menjelma menjadi kuat
jejak yang tersisa hanya harum tubuhmu
bayangan mengembara kelincahan lompatanmu
terbawa tarian musim penghujan
Kegelapan menyergap malam tanpa bintang
tak ada jerit tangis dan celoteh manja
saat memuaskan dahaga untuk menyelami hati
selalu melembutkan lewat isyarat
Seandainya fajar masih bisa kujelang
kan kudendangkan kidung cinta untukmu
dan pelukan semakin erat untukku
kijang kecilku tersenyum menyapa mimpi
02032012
RUMAH BERLANTAI DUA
Ketika bersama berada di ruang kosong
penghuninya seperti mengembara dalam ilusi
tak ada bisik mesra yang menghanyutkan
dahaga penghunus asmara
merasa tak menemukan jalan untuk kepuasan
dan mereka tak pernah bicara
Kau pergi untuk mengurai dahagamu
sosok tertinggal hanya menggamit bayang
terengah tanpa hidangan yang tersaji
berkalung kembaraan di dalam mimpi
di lantai bawah rumah kenangan
menunggu dalam mimpi kelabu
Hanya termenung menunggu di sofa tua
sesekali matanya liar melihat bayang tersisa
menghitung angka di kalender
malamnya selalu menghempas pusaran rindu
kegelapan mengikuti langkah keseharian
Masa depan berkalung badai
entah kenapa tak mau injak kaki lagi ke lantai dua
hanya desah nafas dan mata sayu
yang tergambar di rumah tua
rumah indah berbalut kenangan
sebuah rumah berlantai dua
kian aus tergerus putaran masa
7 februari 2012
CATATA N KECIL BUKU HARIAN BUNDA
Setiap jelang malam bertamu
langit langit kamar menjadi bentang kanvas
yang menanti angan untuk mewarnainya
bersama gores pena di kertas emas
kalender usangpun penuh goresan tanda
tarian hari berganti tahun
nyanyian berseteru dengan air mata
Anak anak tumbuh dewasa
di bawa mimpi dan angannya
mengikuti kekasih yang menemani
menjalin indah harapan dalam hidupnya
bersama kijang dan melati kecil
meninggalkan sendiri berteman rindu dan doa
5 Februari 2012
Selamat jalan mutiaraku
Mutiaraku
mengalir pagi ini galau resahku
saat engkau mulai melangkah
meninggalkan gerbang rumah
yang selama ini telah menyatukan
hati kita dakam kedamaian
antara pagutan aneka perasaan
suka dan duka
bersama indahnya senyum dan tetes air mata
Mulai esok jarak telah membentang
hanya cinta yang menyatukan jiwa kita
dan kenangan yang selamanya hadir di pelupuk mata
saat kesendirian menyulam hari hari yang hampa
namun bunda selalu berdoa
semoga bahagia di tanah kembara
walau jauh dari dekapan
kilau mutiara akan terus terpancar di wajahmu
5 januari 2012
SAJAK UNTUK LIMA PERMATA HATI
Masih terngiang celotehmu yang renyah
tiap wajahmu yang melintas menembus batas mimpi
tentang birunya langit dan juga hijaunya dedaunan
merahnya kembang melati yang mekar di samping rumah
sebelum mengajuk karena enggan mengantar langkah kecilmu
untuk membeli aneka mainan yang sama di pasar
setelah bosan menimang , diminta kawan bermainmu
Tawamu luruhkan butir-butir sisa keletihan
senyummu yang indah merekah di bibir
menghiasi dinding hati perempuan tua
yang kau panggil nenek sambil bergelayut
dan menyandarkan kepalamu dengan manja
Kini ,meski sepanjang hari sendiri di rumah
menganyam rindu dan resah di bingkai kenangan
namun tetap melepas kepergianmu ke tanah kembara
demi meraih lembaran esok yang lebih cerah
semoga saat meniti jalan cita tak pernah jumpa kendala
dan segera genggam harap yang bersemi di dalam dada
Jakarta, 9 Maret 2012
ANTARA SUBANG DAN JAKARTA
Menaiki rentang kabut kusibak tirai pagi
mengurai gelombang kangen bertemu
yang sepanjang jalan bentangkan kegelisahan
hujan gerimis menerpa dinding kaca
di luar jendela hitungan bus bagai kilat melaju
Tak peduli kutergugu di antara orang-orang yang asing
melirik para pedagang asongan yang kebingungan
tanpa musik dan desah suara diam-diam menulis aksara
lewat bait sajak untuk menghiasai dinding hatimu
kutulis dengan mata batinku , anakku
9 Maret 2012
Angka hitungan usia
Bermula dari segelas cinta sederhana
gemuruh harap seorang ayah
kasih sayang seorang ibu
kesucian sanubari bagai pualam
melahirkan bayi kecil perempuan
dalam pijar kasih selalu berkilau
seperti kau lafazkan kudusnya doa
memapah untuk temukan jalan sorga Mu
Ibunda..
jiwaku rona berkelana
mencari jati diri dalam tarian irama
bagaikan ksatria melahap gelap
penuh bias warna di sisi kelam
malam memjelma siang
hari pun berganti tahun
Hari ini tulus ku panjatkan doa
semoga dapat limpahan kasih Nya
terima kasih ayah ibu telah menghantar
putrimu , menjadi perempuan perkasa
seperti gemuruh angin
menghalau anak kabut di bebukitan
sekokoh batu karang
walau di hantam ombak menggulung
Dalam hitungan tanggal kelahiranku
berikan sisa usia ini untuk hidup damai
di jalan yang Engkau ridhoi
bukan jalan sesat yang Engkau murkai
di saat kematian menjemput
jiwa yang lemah ini ingin berada di jalan Mu
30 Januari 2012
Bukan Matematika
Apabila menghitung hari
meratap dalam desah di pojok usia
berpuluh tahun dalam kembara jiwa
dalam lintasan waktu yang telah berakhir
masih juga belum menjumput penghapus air mata
dengan panjangnya harap di dinding hati
berharap kehangatan matahari pagi
jika bayang mengelitik gelisah cakrawala
sehingga rembulan malas menyinari bumi
Biarkanlah debu luruh bersama angin
saat tersenyum jangan manjakan air mata
lambang cinta akan terurai dalam isyarat
di usia senja
esok matahari kan bersinar kembali
dan bahagia cinta tidak menganyam angka
karena cinta bukanlah matematika
2 Januari 2012
KUSIMPAN CINTAKU DALAM LIPATAN BUKU
Tanyaku tak kau jawab
jejak kau tinggalkan
walau pesan pendek terkirim
bertubi mengisi ponselmu
sampai tutup waktu
denganmu
Kkuisap wangimu , dari jauh
tak ada lagi rasa
saat kutelan rindu
kusimpan cintamu dalam lipatan buku
mati dan membeku
09032012
RINDU KIJANG KECIL ·
Jika hasrat tak bisa di bendung
untuk mengurai gejolak kangen
jarak terbentang tak jadi penghalang
di jantung menggelora tatapan matamu
Saat matahari mulai mengintip bumi
tak peduli rintik hujan sisa semalam
tak peduli jarak yang membentang
berlari mencari arah pekik suaramu
Aku tak mau kehilangan kendali
untuk luruhkan kata menjemput rasa
sepanjang perjalanan di atas bis yang sesak
selalu terbayang kicauan suaramu
Ternyata , engkaupun rindu padaku
kijang kecilku......
08032012
AKU MELATI
7 Desember 2011 ·
Diantara gerumbul perdu
mekar dalam asuhan matahari
wangi terbawa hembusan angin
menghadirkan gairah dalam ilusi
Tebar harum aroma pesona
penghias ronce sanggul pengantin
kala di pelaminan sang kekasih
merajut asmara dalam wewangi
Penanda hari jadi di langit asmara
sepasang merpati terbang dalam birahi
senantiasa berharap harumnya melati
menguat dalam jalinan cinta suci
Setelah wangiku panaskan ranjang pengantin
tak peduli dibuang setelah layu
atau dihempas di tong sampah sisa kenduri
melati kan terus harumkan seisi bumi
Juga diatas timbunan tanah merah
menghantar kematian dengan kelembutan
tangan tangan lemah penabur bunga
diatas pusara .......
BERSAMA PERMATA HATI
6 Maret 2012
jika jarak semakin tak terjangkau
untuk mengetuk bingkai di perjalanan
biarlah, tak ku pagut rindu tak bersapa
merentang busur hati mengooyak kenang
saatnya mata memancar cahaya jiwa
selalu melukis keindahan cakrawala
tak ada keraguan untuk pergi
jika menggenggam jemari permata hati
tak mau lagi bermanja nestapa
jika lafaz illahi dapat mengusir mimpi
tafakur. mencari kalam illahi
menuju tanah impian Mu
0603201
SEMAKIN PERKASA BERMAKNA
3 Maret 2012
·
jika sunyi terusir pergi
kerling mata memancar cahaya jiwa
keraguan telah pergi bersama bianglala
luka terkikis di tautan jemari
Bukan sedang bermimpi
jika senandungkan lafaz illahi
mengisi hati dengan tafakur
berharap mendapat Nur Mu
Semakin liar mereguk cahaya
semakin membius bidik angan
semakin memudar panas duka
semakin perkasa bermakna
Aku menang menjawab galau
senyum kan bertebar di ujung usia
kedamaian menyambut pelangi
bertabur cahaya illahi
jika tersisa segaris mimpii
kan ku dimpan di dasar hati
03032012
TERBIUS
2 Maret 2012
engkau kekasihku
menggamit gelora asmara
ada desah lembut
indah , mendekap kerlip bintang
mewarnai bait bait syair
berkejaran memasung rasa
saat terbius cinta
melukis indahnya pelangi
tanpa kata
karena rasa yang bicara
0203202
MENUNGGUMU
2 Maret 2012 ·
bersimpuh , menghitung rindu
aku menulis di pesisir pantai
merenda harap dibingkai malam
tak peduli angin semakin dingin
menjemput indahnya langit pagi
di gerbang sinar lembut mentari
tangan saling menngenggam
duduk membeku diantara butiran pasir
bersandar di batang pohon kelapa
kidungkan lafaz kalam Illahi
berbisik lembut pada angin
aku kan selalu menunggumu, disini
UNTUK SAUDARA BARU KU
1 Maret 2012
aku tak mau kehilangan hati
jika angan luruh sepanjang hari ini
terucap dalam garis huruf
ketika kata menjemput rasa
membakar bara menyapa bumi
keramahan yang kau ucap
meniupkan dahaga bersama
dalam perbedaan tempat berpijak
hasrat berkelana bersama
menabur gelora kristal cahaya
hanguskan jarak yang terbentang
di relung jantung saudara baruku
01 03 2...
MENIUP PELUIT CINTA TAPI TAK CINTA
· 29 Februari 2012
Berpagut sepi
kehilangan berahi
membelah jumawa hati
ada lagikah kata
untuk menjumput sisa mimpi
Membakar bara berburu cinta
keramahan yang terpaksa
meniup peluit cinta
tapi tak cinta
Setiap terbata hasrat
bisakah dengan gelora
menghanguskan tarian kebohongan
atas nama cnta
29 02 2012
HANYA MIMPI
28 Februari 2012
·
Silau
kulihat di balik jendela
cahaya mendustai angin
hamburkan isyarat bencana
apakah mentari jeda sinari bumi
Dan kilat bersitegang membentuk awan
menjalar berahi kilat di antara rintik awan
bersikeras kata menuai prahara
dan jatuh diantara bongkah misteri.
Iseng kulirik pipimu yang merah
julurkan lidah senyum sumringah
menjerat rindu datang
angan menggapai sorot matamu
Aku terbangun
tersungkur menggoyang tubuh
meremas lipatan jemari
kembaraanku di kejar mimpi....
28 02 2012
KERLING SENJA
27 Februari 2012
Berbincang rasa di hati
kalau aku mencintaimu
seperti bingkai malam dalam gelora
tak peduli langit isyaratkan bencana
Kerling mata dan derai tawa
perjalanan diincar gerbang gerhana
selalu berpegang tangan menngenggam hati
dan kamu selalu kidungkan asmarandana
menyandarkan kepalamu di lenganku
ah....ternyata
merasa gelora
saat terbius cium rindu
tanpa kata
UJUNG SENJA
26 Februari 2012
Apa yang kau mengerti
tentang wanita papa
di ujung senja
Mimpi indahnya berkelana
mengobati ruang hati
merenda benang rindu
Syairmu mengetuk daun pintu
membakar awan kerinduan
diantara jajaran bayang harap
Air matanya di sujud malam
menapak di hamparan sajadah
mengalir menuju CahayaNya
26 02 2012
BUNDA KU TERSAYANG ,
7 Juni 2011
Kupu kupu tak tahu warna sayap mereka
tapi orang orang tahu betapa indahnya
seperti juga dirimu,tak mengetahui
jika engkau berkilau dalam kesederhanaan
Tetapi ......
betapa istimewanya dirimu di mataNya ..
ridha atas taqdirnya
tersenyum dalam musibah
tegar dalam Ujian
teguh dalam pendirian
Semoga engkau menjadi wanita terpilih di mata Nya
wanita terindah dalam buaian Nya
senatiasa ada dalam lindungan Nya
menuai bahagia di usia senjamu
24 02 2012
JEJAK CINTA
Dalam bayangan mimpi senja
saat hari harinya mulai gelap
hanya duduk diam di sudut kamar
Gagal menyusuri jejak cinta di pasir pantai
tenggelamkan lukanya di pesisir
dan berteriak ,ini harus segera berakhir !!
aku berjuang sendiri, pelan tapi pasti
menyambut pagi yang sudah datang
TERSUNGKUR
Mencari sisa jejak hujan di malam hari
sunyi dan gelap tanpa bintang
masih adakah rasa yang tersisa
saat cinta hanyut bersama bayang
dia tertawa penuh kemenangan
dan nakhoda tersungkur di pelukanmu
apakah hanya sembilu kau kirimkan
membawa mimpi seorang wanita
22 januari 2012
PALSU
Telah lama .berdiri di pintu
menjumput cintamu
bisu, memeta rindu
terkenang wajahmu
sepi; terjerat bayang
menebar kenang
perih .membayang
hidup bersamamu
penuh sembilu
tak kuduga
langit hatimu ,
berlumur pesing
dan bau
12 Maret 2012
KIDUNG PENANTIAN
6 November 2011
Ditepi danau mengurai sinar matahari
duduk tegar dalam genggam erat jemari
bertaut mengurai makna yang tertunda
desahmu terpancar dalam sorot mata
bisik penantian tak pernah terbaca
tak paham nyanyian harap
kau terkungkung dalam sangkar emas
jiwamu berontak terhalang langkah
jika genggaman semakin erat dan panas
ini adalah ahir dari pusaran badai
yang hampir memporak porandakan hidup
esok bianglala kan menghiasi kaki langitmu
06112011
LIDAH BIANGLALA
Seraut wajah angkuh menggerai rambut
memenjarakan gelisah di hati
kekuatan terbawa hanyut tarian angin
mukanya mengkerut tergerus uzur waktu
Enggan bisikan gairah yang menyala
kebenaran terkubur ditelan bumi
jiiwanya menabrak anak anak kabut
hatinya hanyut terbawa lidah bianglala
10102010 / 12032012
SAJAK UNTUK MU
Di hari Ulang Tahun yang tak kudampingi
ibersama nada indah yang terangkai untaian kata
simfoni cinta bersama desir angin nan lembut
rangkaian kata menjawab yang tertulis di dada
sungguh ucapmu menuntun kematangan jiwa
Seperti matahari,bulan dan bintang
selalu hadir menemani langkah kita bahagia
mengiringi ayun langkahmu
selalu tulusnya doaku bersama angin
untuk menggapai suksesmu hari ini
Bersama anak cucu kita ku berdoa
walau kini sudah tak bersatu lagi
di istana cinta yang telah poranda
27 12 2011
BIARKANLAH
Biarkan kumenikmati cumbuan sepi
bagai desah angin di antara rumpun melati
jika aku selalu datang dalam indahnya mimpi
pasti di sini engkau kupeluk lewat bait puisi
Biarkanlah semua kan berlabuh di dermagaNya
seperti air yang menetes saat bersujud
setia membasuh luka kerinduan
di dinding sanubari yang tak pernah usai
28 12 2012
CahayaMu #
i25 Januari 2012 ·
sudah saatnya kulempar cintaku
biarkanlah terhempas jauh
kan kucabik semua derita
dan rindupun terbang menghilang
tanpa dendam meratapi nasib
kemudian ketika taman subur kembali
kubakar gairah cinta untukMu
di ujung dua pertiga malam
diatas sajadah bersujud mencari nafasMu
mendekatkan diri dalam doa
melafazkan keindahan kalimat Allah
ketika kutatap ujung sajadah
terasa getar kasih sayangMu
saat mengadu dan rindu padaMu
untuk hari hari yang penat
agar kutatap masa depan
bisa menangkap rahasia cahayaMU
Euis Herni Ismail
24 01 2012
LANTANG MENYAMBUT TAHUN BARU
Euis Herni · 31 Desember 2011
Apabila tahun lalu
getir menampar resah
hanguskan sisa usia
gagal membidik angan
membakar jarak dan waktu
yang terbentang sia sia
Tahun baru
bibir manis merekah
dan lantang berucap
Selamat datang tahun baru
untuk membuka lembaran baru
dalam genggam jemari
melukis bintang di cakrawala
Jumat, 08 Juni 2012
KUMPULAN PUISI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar