BIDADARI SANG PENGELANA
Bidadari terlalu angkuh kembangkan sayap
mata seperti ujung pedang berkilau tajam
telunjuk membabi buta mengarah ke angin
suara menggelegar seperti harimau lapar
tak ada lagi kelembutan yang terkirim
tak ada kerisik suara sayap terlipat
tak ada lagi keindahan warna pelangi
tak ada lagi bait sajak cinta di sana
Jika langit selalu bersekutu badai
tak akan ada sejuk sapa angin
peganglah erat langkah kaki pengelana
agar menjadi burung garuda
melindungi bidadari kecilmu di cakrawala.
EHI..05062012
RINDU
tarian matahari di iringi angin berdesah
saat bersimpuh di beranda mengusir gerah
airmata memilin titik air di pipi basah gelisah
mengingat mimpi dalam lelah
matahari merangkak menuju petang
kaki tetap berselonjor mengagumi pematang
walau diatas meja berserak kertas dan barang
jiwa tergugu di antara kenang
di antara tapak kaki para penyajak
hanya menatap sisa jejak
mulut bisu tak bisa berteriak
saat rindu penuhi dada dengan sendu
2 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar